Hadiri Kazan Forum, Bos BPJPH Perkuat RI di Ekosistem Halal Global

Kehadiran Indonesia dalam berbagai forum internasional terus menunjukkan komitmennya sebagai pemain utama dalam industri halal global. Salah satu momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia tersebut terjadi saat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham, menghadiri Kazan Forum 2025 di Tatarstan, Federasi Rusia. Forum internasional ini menjadi ajang strategis bagi para pemangku kepentingan halal dunia untuk berdiskusi, berkolaborasi, serta memperkuat kerja sama lintas negara dalam membangun ekosistem halal global.

Kazan Forum, yang dikenal secara resmi sebagai Russia – Islamic World: KazanForum, merupakan acara tahunan yang mempertemukan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), pelaku industri, regulator, serta akademisi dari berbagai belahan dunia. Forum ini menjadi platform strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi, pendidikan, dan budaya antara Rusia dan dunia Islam, dengan salah satu fokus utama pada pengembangan industri halal.

BPJPH

BPJPH: Garda Terdepan Jaminan Produk Halal Indonesia

Sebagai lembaga otoritatif yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan jaminan produk halal di Indonesia, BPJPH memainkan peran sentral dalam membangun kepercayaan global terhadap produk halal asal Indonesia. Dalam forum tersebut, Muhammad Aqil Irham menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat sinergi antarnegara untuk membangun sistem halal yang saling terhubung dan diakui secara internasional.

“Indonesia bertekad untuk tidak hanya menjadi konsumen produk halal terbesar, tetapi juga menjadi produsen utama dan pusat rujukan halal dunia,” ujar Aqil Irham dalam sesi diskusi panel yang membahas harmonisasi standar halal internasional.

Menurutnya, kehadiran Indonesia dalam Kazan Forum bukan semata-mata representasi diplomasi halal, tetapi juga sebagai upaya aktif untuk membuka peluang kerja sama konkret antara Indonesia dan berbagai negara, termasuk Rusia, dalam bidang sertifikasi halal, perdagangan produk halal, hingga pengembangan riset dan teknologi halal.

Diplomasi Sertifikasi Halal: Menuju Mutual Recognition

Salah satu isu krusial yang dibawa BPJPH dalam forum ini adalah pentingnya pengakuan bersama atau mutual recognition atas sertifikasi halal antarnegara. Saat ini, perbedaan standar dan sistem sertifikasi halal antarnegara masih menjadi tantangan besar dalam perdagangan produk halal global.

Aqil Irham menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menjadi pelopor dalam membangun mekanisme pengakuan timbal balik dengan berbagai lembaga sertifikasi halal dunia, termasuk dengan Rusia dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Langkah ini diharapkan akan mempermudah arus produk halal lintas negara, menurunkan hambatan teknis perdagangan, dan meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap proses sertifikasi dapat berjalan lebih efisien, sekaligus menjaga integritas dan kepercayaan konsumen global terhadap produk halal Indonesia,” tambahnya.

Potensi Ekonomi Halal dan Peran Indonesia

Ekonomi halal global diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari USD 3 triliun pada 2025, mencakup sektor makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, pariwisata, hingga keuangan syariah. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem ini.

Namun, untuk merebut peluang tersebut, Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi lintas sektor dan lintas negara untuk membangun infrastruktur halal yang kuat, termasuk sistem sertifikasi yang terpercaya, regulasi yang harmonis, serta peningkatan kualitas SDM dan inovasi.

Partisipasi BPJPH dalam Kazan Forum menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat diplomasi halal dan memperluas jejaring internasional. Dalam kesempatan tersebut, BPJPH juga menjajaki peluang kerja sama dengan lembaga-lembaga sertifikasi halal dari berbagai negara, termasuk menjalin komunikasi intensif dengan Russian Halal Certification Center (RHCC) serta lembaga-lembaga dari Timur Tengah dan Eropa.

Sinergi Lintas Kementerian dan Pelaku Usaha

Keberhasilan Indonesia dalam membangun posisi strategis di ekosistem halal global tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Dalam forum tersebut, delegasi Indonesia juga diisi oleh perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, serta pelaku industri halal yang menunjukkan kesiapan Indonesia dalam merespons permintaan pasar global yang semakin meningkat.

Aqil Irham menyampaikan pentingnya memperkuat peran UMKM dalam rantai nilai halal global. BPJPH, katanya, terus mendorong digitalisasi layanan sertifikasi halal dan memperluas jangkauan pendampingan halal agar pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor.

Menatap Masa Depan: Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia

Kehadiran BPJPH di Kazan Forum adalah simbol dari semangat besar Indonesia dalam menatap masa depan industri halal dengan optimisme. Komitmen untuk terus memperkuat standar, memperluas kerja sama, serta memfasilitasi pelaku usaha menjadi fondasi penting menuju visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Melalui forum-forum internasional seperti Kazan Forum, BPJPH memperkuat posisinya sebagai ujung tombak diplomasi halal Indonesia. Ke depan, diharapkan semakin banyak kesepakatan konkret yang terjalin dan membawa dampak nyata bagi penguatan daya saing produk halal Indonesia di kancah global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *